Sehatnews.id – Minggu ini kita memasuki minggu terakhir Ramadan. Sudah menjadi tradisi turun temurun, minggu terakhir Ramadan selalu diisi dengan kegiatan pulang kampung alias mudik.
Namun, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah menerbitkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah untuk mencegah penularan Covid-19. Khusus untuk warga negara (WNI) yang hendak pulang ke Indonesia (repratiasi), diimbau menunda sementara kepulangannya dengan harapan dapat mencegah masuknya imported cases dengan varian mutasinya.
Dalam webinar bertema “Tips Lebaran Sehat Saat Pandemi Covid-19” yang digelar Senin (3/5/2021), juru bicara Satgas Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, menyebut bahwa lonjakan kasus positif Covid-19 usai libur panjang yang menjadi dasar penerbitan SE tersebut. Libur Lebaran tahun lalu, membuat kasus Covid-19 di Indonesia melonjak hingga 93 persen.
“Lebih baik tetap di rumah. Sudah banyak yang divaksin, tetapi belum tercipta herd immunity alias kekebalan kelompok. Kita harus hati-hati, jangan sampai tercipta kluster keluarga. Kangen ketemu keluarga? Kita bisa memanfaatkan teknologi. Silaturahmi tetap bisa dilakukan lewat WA atau zoom. Dengan tidak mudik, berarti kita melindungi lansia (lanjut usia-Red) dari kemungkinan tertular Covid-19,” tutur dokter cantik ini.
Diungkapkan, pengetatan mudik berlaku di semua moda perjalanan. Namun, ada delapan kawasan mudik lokal yang diperbolehkan. “Salah satunya mereka yang tinggal di Medan boleh bila mudik ke Binjai dan daerah sekitarnya. Bila harus bertemu sanak saudara, beri juga pengertian dengan bahasa yang sederhana kepada anak-anak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M,” ujarnya.
Di saat Lebaran, sudah menjadi tradisi pula banyak keluarga di Indonesia menyediakan kue-kue kering dan hidangan khas Lebaran yang cenderung bersantan dan berlemak, misalnya opor ayam, sambal goreng hati, dan lain-lain. Belum lagi aneka kue kering yang mudah ditemukan di meja ruang tamu keluarga: nastar, putri salju, dan sebagainya.
“[Ingin tetap sehat] Bukan berarti tidak boleh makan hidangan Lebaran. Semuanya masih boleh kok, asal tidak berlebihan. Namun, jangan sampai detoksifikasi yang kita lakukan selama Ramadan jadi sia-sia. Kuncinya, pilih makanan yang tidak banyak mengandung garam-gula-lemak dan pakai piring kecil saja.”
Dirinya juga menyarankan untuk minum banyak air putih dan cukup istirahat. “Setelah Lebaran, kita harus kembali ke pola hidup sehat dan mulai olahraga teratur lagi,” katanya. (sar)