Jangan Andalkan Baby Walker Saat Anak Belajar Jalan

BACA JUGA:

Karyawan Metro Hospitals Group Gelar Fun Day 2022

sehatnews.id - Sekitar 800 karyawan (medis, paramedis, dan pendukung) Metro Hospitals Group (Jakarta, Tangerang, dan Bekasi) selama tiga hari, Senin (5/12/2022), Selasa(6/12/2022),...

Saran Dokter: Jaga Asupan Mineral Essensial Selama Menonton Bola 

sehatnews.id - Demam Piala Dunia masih melanda, dan menjelang babak akhir yang menentukan. Perhelatan olah raga yang digelar 4 tahun sekali ini...

Manfaat Teh Hijau dan Resveratrol Dapat Cegah Pembentukan Plak Alzheimer

sehatnews.id - Penyakit alzheimer, jenis demensia yang paling umum, menyebabkan penurunan kognitif dan kehilangan memori. Para ahli belum memahami dengan tepat bagaimana...

Kenapa Kita Tidak Bisa Bersembunyi dari Nyamuk?

sehatnews.id - Kita sering kali merasa jengkel ketika akan tidur di sekitar telinga terdengar suara nyamuk yang seolah berputar-putar di sekitar alat...

Indonesia Dapat Hibah Pencegahan TBC

sehatnews.id - Indonesia menerima hibah sebesar US$10 juta atau sekitar Rp157,2 miliar untuk mendukung program pencegahan tuberkulosis atau TBC di Indonesia.

sehatnews.id-Menjelang usia satu tahun si kecil biasanya mulai belajar berjalan. Tak sedikit orang tua yang kemudian membeli baby walker. Bahkan, ada yang sudah menggunakan baby walker lebih dini. Alasannya, biar si kecil lebih cepat bisa berjalan. Padahal faktanya banyak hal negatif terjadi akibat penggunaan baby walker.

Menurut studi yang dirilis jurnal Pediatric, antara tahun 1990-2014 di Amerika Serikat lebih dari 230 ribu anak usia kurang dari 15 bulan dirawat di IGD, karena kecelakaan terkait penggunaan baby walker. Kebanyakan cedera di kepala dan leher, dari luka ringan hingga luka serius.

Begitu besarnya risiko cedera pada bayi, sehingga pemerintah Kanada melarang penggunaan baby walker sejak 2004. Dalam situs Health Canada, dijelaskan bahwa terjatuh dari tangga menjadi penyebab terbesar cedera kepala pada anak usia kurang dari dua tahun. Bayi lebih mudah terjatuh dan cedera, karena dengan baby walker bisa bergerak lebih cepat, bergerak ke tempat berbahaya, terbalik, tercemplung kolam, menabrak mebel, menarik tali, menarik taplak meja dan menumpahkan teh atau kopi panas, atau keracunan karena meraih obat-obatan dan menelannya.

American Academy of Pediatrics (AAP) dalam Healthy Children juga menyebutkan bahwa saat menggunakan baby walker, bayi bisa terguling dari tangga. Kejadian ini kerap menimbulkan patah tulang dan cedera kepala berat, yang juga menjadi insiden paling sering terkait penggunaan baby walker.

Alih-alih membuat anak bisa cepat jalan, penggunaan baby walker justru memperlambat. Benjamin Spock, MD, dalam bukunya DR. Spock’s Baby and Child Care, 9th Edition menegaskan bahwa baby walker menghambat bayi belajar berjalan, karena mereka tidak belajar keseimbangan. Padahal kemampuan keseimbangan dibutuhkan bayi untuk bisa berjalan. Baby walker juga membuat bayi kurang termotivasi untuk belajar berjalan.

Akan lebih aman jika anak dibiarkan bermain di lantai cukup luas dan bebas bahaya. Anak perlu belajar berguling, merangkak, duduk, dan pelan-pelan belajar berdiri, merambat untuk mencapai perkembangan alami sesuai usianya.

Boks juga menjadi tempat yang lebih baik untuk anak belajar berjalan. Lapisi boks dengan busa supaya empuk, sehingga cukup aman kalau anak terbentur. Orang tua harus kuat menyaksikan anak berulang kali jatuh-bangun ketika belajar berjalan, sepanjang tidak membahayakan anak. Jangan sering-sering dibantu.

Menuntun anak atau titah saat belajar berjalan lebih dianjurkan ketimbang mengandalkan baby walker. Cara ini lebih memotivasi anak dan menguatkan ikatan antara orang tua dan anak. Menuntun bukan memegang tangan anak tetapi bagian bawah ketiak, agar anak dapat mengembangkan daya keseimbangan tubuh dan belajar jalan secara alami. (dys/rin)


BERITA TERBARU

Karyawan Metro Hospitals Group Gelar Fun Day 2022

sehatnews.id - Sekitar 800 karyawan (medis, paramedis, dan pendukung) Metro Hospitals Group (Jakarta, Tangerang, dan Bekasi) selama tiga hari, Senin (5/12/2022), Selasa(6/12/2022),...

Saran Dokter: Jaga Asupan Mineral Essensial Selama Menonton Bola 

sehatnews.id - Demam Piala Dunia masih melanda, dan menjelang babak akhir yang menentukan. Perhelatan olah raga yang digelar 4 tahun sekali ini...

Manfaat Teh Hijau dan Resveratrol Dapat Cegah Pembentukan Plak Alzheimer

sehatnews.id - Penyakit alzheimer, jenis demensia yang paling umum, menyebabkan penurunan kognitif dan kehilangan memori. Para ahli belum memahami dengan tepat bagaimana...

Kenapa Kita Tidak Bisa Bersembunyi dari Nyamuk?

sehatnews.id - Kita sering kali merasa jengkel ketika akan tidur di sekitar telinga terdengar suara nyamuk yang seolah berputar-putar di sekitar alat...

Indonesia Dapat Hibah Pencegahan TBC

sehatnews.id - Indonesia menerima hibah sebesar US$10 juta atau sekitar Rp157,2 miliar untuk mendukung program pencegahan tuberkulosis atau TBC di Indonesia.

Bumil Gak Doyan Susu, Gak Masalah!

sehatnews.id - Saat mengetahui dirinya hamil, banyak ibu yang memutuskan untuk minum susu. Biasanya sih, susu sapi yang dikhususkan untuk ibu hamil...

BERITA TERKAIT

Saran Dokter: Jaga Asupan Mineral Essensial Selama Menonton Bola 

sehatnews.id - Demam Piala Dunia masih melanda, dan menjelang babak akhir yang menentukan. Perhelatan olah raga yang digelar 4 tahun sekali ini...

Bumil Gak Doyan Susu, Gak Masalah!

sehatnews.id - Saat mengetahui dirinya hamil, banyak ibu yang memutuskan untuk minum susu. Biasanya sih, susu sapi yang dikhususkan untuk ibu hamil...

Olahraga di Rumah, Yuk!

sehatnews.id - Masih senang rebahan di rumah? Tidak apa-apa, toh saat ini memang tidak boleh sering ke luar rumah. Tetapi, menjadi kaum...

Teh Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh

sehatnews.id - Kebanyakan orang hampir setiap hari minum teh. Bahkan tak sedikit yang merasa ‘ketagihan’ dan merasa tak bersemangat kalau belum mereguk...