Sehatnews.id – Program vaksinasi sudah menjangkau lebih dari 14 juta orang, tetapi penularan Covid-19 di Indonesia belum turun signifikan. Kasus harian masih berkisar 5.000-an. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-18 di dunia dilihat dari jumlah kasus Covid-19. Indonesia perlu waspada karena baru melakukan 7 persen vaksinasi dari target jumlah orang yang divaksin sebanyak 181,5 juta orang.
“Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum dapat diatasi sesuai harapan. Vaksin bukan segala-galanya. Sudah divaksin, jangan lalu eforia vaksin,” ujar Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dalam webinar yang diselenggarakan beberapa waktu lalu bertema “Pentingnya Menjaga Imunitas Meski Sudah Divaksinasi”.
Dia menegaskan, tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen. Respon penerima vaksin tergantung usia, gender, penyakit penyerta, dan faktor stres. Dengan tingkat efikasi vaksin Covid-19 sebesar 65,3 persen, tetap ada kemungkinan terinfeksi, tetapi umumnya tidak separah pada mereka yang belum divaksin.
“Pada mereka yang mengalami infeksi, semakin berat tingkat infeksinya, tubuh berjuang keras untuk mengalahkan virus. Pada mereka yang memiliki penyakit penyerta, misalnya, kemampuan untuk membentuk titer antibodi lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit penyerta. Tubuh membutuhkan asupan vitamin dan mineral untuk meningkatkan imunitas,” ujarnya.
Ditambahkan, sebenarnya vitamin ada dalam buah dan sayur-sayuran. “Masalahnya, tidak semua orang suka sayur dan buah. Jadi, harus ada ikhtiar lebih untuk menghindari infeksi Covid-19. Mereka yang sudah divaksin Covid-19 pun, harus tetap patuh menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak aman.” (sar)