sehatnews.id – Konsumsi banyak karbohidrat olahan dan daging berlemak saat makan malam berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, daripada mereka yang makan menu serupa untuk sarapan. Itu menurut sebuah penelitian berskala nasional yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism Endocrine Society.
Penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung kongestif, serangan jantung, dan stroke adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, merenggut sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun.
Makan banyak lemak jenuh, daging olahan, dan gula tambahan dapat meningkatkan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makan makanan sehat dengan lebih banyak karbohidrat utuh seperti sayuran dan biji-bijian serta lebih sedikit daging, dapat secara signifikan mengimbangi risiko penyakit kardiovaskular.
Waktu makan bersama dengan kualitas makanan adalah faktor penting untuk dipertimbangkan, ketika mencari cara untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
“Studi kami menemukan orang yang makan malam nabati dengan lebih banyak karbohidrat dan lemak tak jenuh mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen,” ungkap Ying Li, dari Harbin Medical University di Harbin, Tiongkok, yang merupakan peneliti sekaligus penulis hasil riset ini.
“Selalu disarankan untuk makan makanan yang sehat, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi untuk penyakit jantung, tapi kami menemukan bahwa makan daging dan karbohidrat olahan untuk sarapan daripada makan malam dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah,” jelas Ying Li.
Para peneliti mempelajari 27.911 data orang dewasa AS (Amerika Serikat) dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), dan menganalisis informasi makanan yang dikumpulkan selama wawancara dengan peserta selama dua hari berturut-turut.
Mereka meneliti hubungan antara makan berbagai lemak, karbohidrat, dan protein saat sarapan atau makan malam dengan tingkat penyakit jantung peserta.
Dari hasil analisis mereka menemukan, makan malam nabati mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen. (jos)