sehatnews.id-Buat mereka yang rajin olahraga, kendati ada pandemi Covid-19 olahraga jalan terus. Tentu dengan tetap memperhatikan keamanan diri dari penularan.
Agar bisa terus olahraga, Djati Nugroho membeli treadmill. “Dari masa awal-awal wabah Covid-19, saya sudah memperkirakan pasti bakal susah olahraga di luar rumah. Jadi saya mempersiapkan diri dengan beli treadmill,” kata pria 47 tahun ini.
Harga treadmill yang dibeli karyawan bank plat merah ini terhitung masih terjangkau kalangan menengah. “Saya beli di toko perkakas terkenal. Kebetulan sedang ada diskon. Jadi lumayan uang yang dihemat,” ujar pria yang biasa ikut lari half marathon (21 km) ini.
Sehari-hari ia berlari sejauh 3 km di mesin treadmill. “Lari di treadmill itu membosankan. Jarak sejauh 3 km rasanya sudah bikin badan capek,” kata lelaki yang biasa lari di luar sejauh 10 km ini. Untuk mengatasi kebosanan itu ia sedang menimbang-nimbang untuk latihan yoga dengan panduan guru secara live streaming.
Ketika awal wabah Covid-19, Bobby Suadi malah tak berani lari sama sekali. Padahal sebelumnya, seminggu empat kali ia berlari mengelilingi komplek perumahannya di BSD City, Tangerang Selatan. Sekali lari di luar, ia menempuh jarak 10 km atau lebih.
“Saya takut lari di luar karena waktu itu sempat beredar informasi bahwa virus Covid-19 menular lewat airborne.Sekarang saya berani lari tapi tetap pakai masker,”kata karyawan sebuah perusahaan di jalan Sudirman ini.
Lari mengenakan masker sudah pasti tidak nyaman. Bernapas hanya bisa dilakukan lewat mulut. “Tidak nyaman sih. Makanya, maksimal saya hanya lari lima hingga enam kilometer,” kata pria yang sudah berkali-kali ikut lomba half marathon ini. Rute yang ditempuh juga terhitung tak jauh dari rumah. Seberapa pun jarak yang ditempuh, yang penting olahraga tak terhenti oleh pandemi. (lin)