sehatnews.id – Sebuah studi global terbaru tentang hasil 30 hari pada anak-anak dan remaja dengan Covid-19 menemukan bahwa meskipun kematian jarang terjadi, penyakit tersebut menghasilkan lebih banyak gejala dan komplikasi pada mereka ketimbang anak-anak serta remaja penderita influenza.
Studi yang diberi judul, “30-day outcomes of Children and Adolescents with COVID-19: An International Experience”, yang diterbitkan secara online dalam jurnal Pediatrics, juga mengungkapkan variasi yang signifikan dalam perawatan anak-anak dan remaja yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
Di awal pandemi, opini seputar dampak Covid-19 pada anak-anak dan remaja berkisar dari flu biasa hingga ketakutan akan potensi dampaknya pada sistem kekebalan tubuh yang kurang berkembang.
Studi jaringan global OHDSI (Observational Health Data Sciences and Informatics) ini membandingkan data pengamatan pada lebih dari 242.000 anak dan remaja yang didiagnosis dengan Covid-19, termasuk hampir 10.000 remaja yang dirawat di rumah sakit, dengan lebih dari 2.000.000 yang didiagnosis menderita influenza di lima negara (Prancis, Jerman, Korea Selatan, Spanyol , dan Amerika Serikat) untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dampaknya.
Hasilnya, ada prevalensi yang lebih tinggi dari kondisi langka, termasuk malformasi kongenital, gangguan perkembangan saraf, dan penyakit jantung, di antara mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19.
Pasien anak-anak dengan Covid-19 juga menunjukkan tingkat gejala yang lebih tinggi seperti sesak napas, kehilangan indera penciuman, dan gejala gastrointestinal daripada mereka yang menderita influenza.