sehatnews.id – Beberapa pekan terakhir ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah pun terus berupaya melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19. Makin cepat pelaksanaan vaksinasi dan makin banyak orang yang divaksin akan dapat menekan laju penularan Covid-19.
Selain program vaksinasi gratis juga tersedia vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi mandiri. Harga vaksin gotong royong ini sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.05/Menkes/4643/2021 adalah Rp879.140 untuk dua dosis. Untuk satu kali suntik harga vaksin Rp321.660 dan harga layanan Rp117.910.
Adanya vaksinasi gotong royong ini telah menimbulkan sikap pro kontra di masyarakat. Untuk itu Kementerian Kesehatan RI melalui juru bicaranya, dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan mengenai vaksinasi gotong royong individu tersebut.
Vaksinasi gotong royong individu, dijelaskan Nadia, sifatnya sebagai salah satu opsi dalam rangka memperluas, mempercepat, dan mendekatkan akses untuk pelayanan vaksinasi.
Vaksinasi tersebut tidak wajib dan tidak menghilangkan hak masyarakat untuk memperoleh vaksin gratis melalui program vaksinasi pemerintah.
“Dari sisi pelaksanaannya vaksinasi gotong royong ini tidak akan mengganggu vaksinasi program pemerintah, karena kita ketahui mulai dari jenis vaksin, fasilitas kesehatan, serta tenaga kesehatannyaakan berbeda,” ungkap Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes ini.
Vaksinasi gotong royong individu saat ini menggunakan hanya vaksin Sinopharm, sedangkan vaksin program pemerintah menggunakan vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, juga vaksin Moderna dan Sinopharm hibah dari Covax Facility.
Saat ini Kemenkes bersama dengan Kementerian BUMN dan PT Biofarma (Persero) tengah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu, agar berjalan lebih efektif, efisien, dan akuntabel.
Pihak Kemenkes pun meminta kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang telah melaksanakan vaksinasi gotong royong individu untuk menunggu dulu dikeluarkannya petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong individu ini.
PT Biofarma selaku distributor yang ditunjuk pemerintah juga diharapkan dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan Kemenkes terkait pelaksanaan dan pendistribusian vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam vaksinasi goyong royong individu.
“Kami juga meminta Dinas Kesehatan Kabutapen dan Kota untuk menunggu petunjuk teknis yang akan segeraditetapkan oleh Kemenkes, sebelum memberikan user ID kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang akan melayani vaksinasi gotong royong individu ini,” terang Nadia seperti dirilis kanal Youtube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (13/7/21) . (rin)