sehatnews.id – Pandemi Covid-19 di Jerman saat ini boleh dikatakan sudah terkendali. “Keadaan sudah termasuk bagus. Tahun lalu grafik-grafik masih berwarna merah dan kuning. Saat ini sudah berwarna hijau semua,” ujar Dr. Christina Ramon, dokter keluarga asal Indonesia yang berpraktik di Jerman.
Saat kondisi masih kuning dan merah, Jerman pernah memberlakukan tiga kali lockdown. Tetapi berkat peraturan dan kepatuhan warga, situasi mudah dikendalikan. “Di sini semua serba diatur. Pelanggaran akan dikenakan denda,” katanya dalam acara bincang santai secara daring belum lama ini.
Vaksinasipun berjalan lancar. Prioritas pertama diberikan kepada lansia di atas 80 tahun dan tenaga kesehatan. Mereka yang sudah divaksin ketika terinfeksi hanya mengalami gejala ringan. “Semakin tinggi tingkat vaksinasinya semakin rendah tingkat kematiannya,” ungkapnya.
Hingga Juli 2021 sudah 60 persen masyarakat Jerman yang mendapatkan vaksin pertama. Targetnya pada September dan Oktober mendatang sebanyak 75,8 persen masyarakat sudah divaksin secara penuh. “Anak-anak pun sudah mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Jerman menggunakan vaksin Biontech, AstraZeneca, Johnson&Johnson, serta Moderna. Pengobatan terhadap mereka yang terinfeksi Covid-19 tetap mengaku pada obat yang sudah terbukti berhasil dalam uji klinis.
“Saat ini kami sudah dalam keadaan business as usual. Kendati sudah divaksin masyarakat tetap mengenakan masker,” katanya.
Ahli penyakit dalam dari negara bagian Kansa, AS, Dr. Ardy Fernando menyebutkan masyarakat Amerika sudah mulai divaksin sejak Desember 2020. Yang mendapatkan vaksin pertama adalah tenaga kesehatan, lansia, dan mereka yang mempunyai penyakit komorbid. “Vaksin didistribusikan dengan baik di Amerika. Cukup mudah untuk mendapatkannya,” ujar dokter muda ini.
Sejak Mei lalu di negara bagian Michigan masyarakat sudah boleh tak memakai masker. “Juli sudah ada ketentuan bahwa mereka yang sudah divaksin boleh tak mengenakan masker,” katanya.
Namun, seminggu belakangan ini kasus Covid-19 di Amerika Serikat naik kembali. “Negara bagian dengan cakupan vaksinasi rendah pun kembali mewajibkan masyarakat untuk wajib mengenakan masker,” tuturnya. (lin)